Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam acara MASTARI (Masa Orientasi Santri) di Pondok Pesantren Darul Irsyad

Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat – Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan faktor utama penentu status kesehatan masyarakat pesantren (pimpinan pesantren, ustadz/ustadzah, santri, di pesantren). PHBS di Pesantren adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan masyarakat pesantren secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Pentingnya menerapkan PHBS bagi masyarakat pesantren juga sesuai dengan amanat dari Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Pasal 11) yang menegaskan bahwa setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2269/ Menkes/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan PHBS, PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Secara umum ada tujuh indikator PHBS di pesantren yang ditetapkan, yaitu:

  1. Mencuci tangan menggunakan sabun
  2. Mengonsumsi makanan dan minuman sehat
  3. Menggunakan jamban sehat
  4. Membuang sampah di tempat sampah
  5. Tidak merokok, tidak mengonsumsi Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA)
  6. Tidak meludah di sembarang tempat
  7. Memberantas jentik nyamuk dan lain-lain dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan.

Yayasan Santri Peduli Negeri menugaskan Saudari Khadziyatul Fildah Rusdina, SKM selaku Koordinator Bidang Promosi dan Penelitian Kesehatan sebagai Narasumber  untuk terjun langsung dan memberikan arahan kepada santri baru di Pondok Pesantren Darul Irsyad. Disini Saudari Dina telah meberikan edukasi tentang berbagai penyakit yang kemungkinan bisa masuk ke dalam ruang lingkup pondok pesantren jika santri tidak pandai dan abai dalam menjaga kebersihan.

Banyak persepsi di masyarakat bahwasanya santri bisa mengalami berbagai penyakit diakibatkan dari kurang disiplinnya dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat, problematika dalam ruang lingkup pondok pesantren antara lain : Santri bisa menderita scabies/skabies, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), penyakit gastritis (Magh, Asam Lambung) , cacingan, dan penyakit kulit. Terutama penyakit kulit, bahkan bisa dikatakan cukup sulit dihindari oleh santri. Tidak lain penyebab utama penyakit tersebut rata-rata terjadi juga oleh karena kondisi kebersihan diri santri dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Oleh karena itu, meningkatkan PHBS Pesantren sangat penting demi terciptanya para santri yang sehat. Hal ini disebabkan oleh karena kesehatan juga menjadi faktor penting agar para santri dapat belajar dan memahami ilmu di pesantren dengan lancar.